MLM vs Viral Marketing

Berdasarkan penelitian, di masa yang akan datang ada satu macam bisnis yang akan berkembang dengan pesat di Indonesia. Yaitu, Bisnis Jasa yang ditambah dengan produk retail, sekarang ini kita kenal dengan bisnis MLM. Sayangnya, bisnis ini saat ini mulai tercemar karena banyak oknum yang menyalah gunakan system guna mempercepat jenjang karier mereka digunakan cara instant. Pada bisnis MLM, produk yang dijual, tidak diperjual belikan dengan bebas dipasaran. Walaupun ada produk sejenis, tetapi kualitas yang dimiliki perusahaan MLM lebih baik dari produk yang sama di pasaran. Ini dikarenakan, mereka hanya menjual dengan tujuan dan kalangan tertentu dan tidak di produksi secara massal. Hal ini juga yang membuat harga sebuah produk MLM menjadi mahal. Adabeberapa pertimbangan yang menjadikan harga menjadi 2 kali lipat dari produk sejenis. Perbedaan yang mendasar dari MLM dan Viral Marketing: 1. Segi Produk Dari sisi MLM, produk yang ditawarkan bervariatif. Mereka memiliki banyak varian produk. Misalnya, produk kecantikan, kesehatan, makanan, perawatan diri, perawatan rumah tangga dan lain-lain. Segi Viral Marketing, dalam hal ini Dynasis atau Viral Marketing lainnya, produk yang ditawarkan hanya satu macam yaitu pulsa terlepas apakah itu Telkomsel, Indosat, XL atau CDMA. 2. Kebutuhan ProdukProduk MLM terkadang kita butuhkan terkadang tidak sama sekali. Misalnya produk kesehatan, jika kita biasa membeli produk MLM tapi suatu saat kita tidak membelinya apakah kita masih bisa membeli produk sejenis tapi lain merk? Jawabannya ya tentu saja bisa. Tapi yang namanya pulsa, sudah pasti setiap bulan kita membutuhkan. dan bahkan tidak ada produk yang bisa menggantikan pulsa. Apalagi bagi wanita yang julukannya miss ring-ring. Sudah pasti butuh pulsa setiap bulan. 3. Marketing PlanBanyak perbedaan mendasar tentang marketing Plan yang ditawarkan antara MLM dengan Viral Marketing. a. Tingkatan:MLM (seperti namanya Multi Level Marketing atau penjualan banyak jenjang) memiliki berbagai tingkatan yang tiap tingkatan memiliki nilai yang berbeda. Semakin tinggi tingkatan semakin banyak pula point yang harus kita raih dan semakian besar pula bonus yang akan kita terima. Terkadang MLM memiliki lebih dari 7 tingkatan yang masing-masing tingkatan memiliki nama yang berbeda. Setelah tingkat ke tujuh, masih ada lagi tingkatan yang akan membuat kita lebih kaya. Viral Marketing (menurut info Mas Budy via SMS), Viral merupakan adjective dari kata virus, yang maksudnya sistem pemasaran yang menyerupai virus yang akan menyebar dengan cepat. Di Viral Marketing tidak mengenal tingkatan seperti MLM. Posisi member equal atau setara. Hubungan yang satu dengan yang lain ya sama. Misalnya Mas Budy, bagi Mas Sutan, Mas Budy adalah upline atau Level 0. Tapi bagi saya Mas Budy adalah Downline atau Level 1. Begitu seterusnya. Tapi di MLM, jika seseorang sudah meraih tingkatan tertentu, misalnya Supervisor A, dimanapun ia akan dipanggil sebagai Supervisor A.b. Target Point Biasanya lebih dikenal sebagai Tutup point (tupo). Pada MLM, tupo yang dikenakan akan bertambah tinggi seiring tingginya tingkatan kita. Pada VM, berapa banyakpun downline kita, baik banyak atau sedikit (padahal banyak atau sedikit itu relatif) ya tetap saja hanya sekali transaksi berapapun nilai transaksi kita. 4. Harga Produk Berhubung produk yang ditawarkan oleh MLM (walaupun variantnya sama tapi merk berbeda) memiliki qualitas lebih baik dibanding produk sejenis dan juga tidak dijual bebas, maka MLM bisa menentukan besaran harga produk yang akan dijual dan yang diperbolehkan membeli hanya member saja. Berbeda dengan pulsa dimana-mana orang bisa menjual pulsa dengan bebas dan siapapun bebas membeli tanpa harus memiliki kartu anggota. Mengapa Harga tidak dibuat khusus member dan konsumen seperti halnya MLM? Pulsa produk massal dimana-mana orang menjual pulsa. Pulsa bisa dijual atau dibeli oleh siapa saja tanpa harus memiliki hak tertentu untuk bisa memperjual belikan pulsa. Terkadang satu penjual dengan penjual yang lain mengenakan harga yang berbeda, bisa lebih mahal atau lebih murah. Walaupun mahal tapi saat kita butuh, ya dibeli. Tapi produk MLM jika terlalu mahal orang masih bisa beralih dengan produk yang nomor 2, 3 atau 4. Selain itu, yang namanya kebutuhan, jika jauhpun masih dikejar. Tapi produk MLM, jika jauh, ngejar? Cappe deeh…
Like This Article :

Baca Juga Artikel Menarik Lainnya di Bawah INI :

Rating: 4.5 | Reviewer: Unknown | ItemReviewed: MLM vs Viral Marketing

Comment With Facebook!

Posting Komentar

ExitJangan Lupa Klik Like Dan Follow ya!
 
Copyright © 2012. IPTEK-4U | TECHNOLOGY INFORMATION CENTER: MLM vs Viral Marketing . All Rights Reserved
Template modify by Technology Information Center. Inspired from Anekaskripsi.com